Generasi rebahan, atau disebut Gen Z, disebutkan bahwa generasin yang pada saat tahun 2024 umurnya kurang dari 30 tahun. Sebuah generasi yang tumbuh dengan Gadget sebagai sahabat karibnya. Jika generasi sebelumnya, ketika balita menangis, maka ibunya akan menggendong dan menenangkannya. tetapi, pada saat ini, bayi berkomunikasi dan berhibur dengan telephone pintar.
Manusia dengan sedikit sentuhan emosional, manusia lain. Tumbuh dan berkembang dengan teknologi. Sehingga kemampuan responnya terhadap emosi manusia dan empatinya terhadap manusia menjadi lemah. Apalagi jika sudah tenggelam dengan kesibukannya bermain game. menjadi sangat sulit diajak bicara dan merespon pembicaran orang tua.
Kecanggihan teknologi telah menawarkan keadaan di mana mereka dimanjakan suasana, malas belajar berhitung karena ada kalkulator dan alat hitung lain. Kurang minat belajar bahasa asing, karena sudah ada google translator. Adanya alat bantu terjemah tersebut, orang tidak mengetik kata atau kalimat yang diinginkan, dan memilih pasangan bahasanya, lanats akan segera terjawab.
Teknologi, juga membuat manusia malas beringsut dari tempat tidur. Generasi rebahan menghabiskan hidupnya di atas tempat tidur, bermain TIK Tok, atau game. Mentalnya juga rapuh dan lebih. Pintar mendrama dan mendramatisir sesuatu. Kurang aktifitas olahraga, kurang berinteraksi dengan manusia lain. Sehingga tidak bisa menjadi manusia yang tangguh.
Zaman dulu, untuk bisa mendapatkan guru, atau memperoleh ilmu, orang harus menghabiskan banyak perjuangan. Jalan kaki kiloan meter, atau naik sepeda. harus datang ke tempat guru yang jauh. Orang harus benar-benar mau berkorban banyak untuk merubah nasib.
Kini, ilmu pengetahuan bisa diakses melalui google, Youtube atau media sosial lainnya. Informasi dan hiburan menjadi gampang diperoleh. Guru bsia diperoleh dengan brosing di google, dan penmgajaran bisa didapat secara jarak jauh, sambil rebahan di kamar.
Bicara perkembangan teknologi, sebenarnya ada dua sisi yang bisa didapat. Sisi negatif dan sisi positif. Sisi negatifnya, orang menjadi malas, karena terbiasa dimanjakan keadaan. Sisi positifnya, orang tidak lagi harus menghamburkan waktu yang terbatas untuk melakukan transaksi atau melakukan pencarian ilmu.
Untuk menguasai bahasa Jepang secara mahir, orang tidak perlu pergi ke negeri Sakura. Bahkan untuk mendapatkan guru native bahasa Inggris bisa didapatkan dari kamar saja. Sisi positifnya, ilmu pengtetahuan bsia menjadi gampang diperoleh dari berbagai penjuru dunia. Orang bisa berkomunikasi secara langsung dengan tenaga pendidik lintas benua. Bahkan untuk mempelajari apa saja, bisa didapat dari Youtube atau google.
Kini yang jadi permasalahan adalah, perkembangan teknologi dan infromasi disikapi secara apa dan bagaimana. Orang bsia memilih, menggunakan google translator atau orang memilih belajar bahasa dengan memanfaatkan media sosial. Karena jika salah mengambil sikap, bukan mustahil, justru manusia yang akan dikendalikan teknologi, bukan teknologi yang akan dikendalikan manusia.
Menjadi penerjemah tersumpah bukan proses mudah. Penerjemah itu multi pengetahuan, karena harus menerjemah berbagai bidang pengetahuan. Ada syarat nilai minimal, dan syarat ujian lain.
Baca Juga: Penerjemah Tersumpah di Semarang
Penerjemah Tersumpah di Surabaya
Penerjemah Tersumpah di Pancoran